JAKARTA - Pimpinan
Forum Honorer Indonesia (FHI) mengklaim telah menerima masukan dari para
pengurus tingkat daerah, terkait telah diumumkannya kelulusan honorer
kategori dua (K2) untuk sejumlah daerah.
Sekretaris Jenderal Dewan Presidium FHI
Eko Imam Suryanto menyebutkan, para tenaga honorer kecewa dengan format
pengumuman yang tidak menyantumkan data nama-nama yang lulus secara
lengkap.
Tidak lengkapnya data yang ditampilkan di pengumuman ini, tuding Eko, menjadi indikasi adanya permainan penetapan kelulusan.
"Dari masukan korwil/korda FHI di
beberapa daerah melaporkan adanya indikasi bahwa pemerintah kurang fair
dalam menilai dan menetapkan kelulusan. Indikasi permainan data sangat
kuat. Apalagi dengan tidak dicantumkan data lengkap seperti TMT
(terhitung mulai tanggal kerja sebagai honorer), tanggal lahir, semakin
menguatkan adanya dugaan ini," ujar Eko dalam keterangan persnya yang
diterima JPNN, Kamis (13/2).
Dia menduga, permainan penentuan
kelulusan dilakukan oleh oknum-oknum yang bekerja di lembaga tehnis
birokrasi, di daerah dan pusat.
Ditegaskan, pihaknya melalui jaringan FHI yang ada di daerah-daerah, akan menelusuri data nama-nama honorer K2 yang lulus.
"Jika ditemukan nama-nama yang mungkin manipulasi maka FHI akan melakukan tuntutan," ucapnya. (sam/jpnn)
Sumber : jpnn.com
No comments:
Post a Comment
Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter