Assalamu'alaikum Wr.Wb
Salam Hangat dari Blogger Bogor Barat
Sepeninggalnya kami selalu membicarakannya, dan masih terlihat di
atas kuburnya cahaya yang menerangi, begitu kira-kira ungkapan Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. Menarik dan membuat iri (ghibthah), siapakah gerangan orang yang disebutkan oleh ibunda Aisyah tadi.
Kita
akan mengulas kisah seorang pria agung ini dalam sejarah Islam, menjadi
penawar kerisauan kaum muslimin akan masa depan Islam yang senantiasa
mendapat tekanan dan diskriminasi oleh kafir Quraisy, lentera yang
menyinari kaum muslimin yang hampir-hampir saja putus asa akibat
serangan yang terus-menerus dilancarkan oleh kaum musyrikin. Pada waktu
itu datanglah perintah dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
untuk berhijrah ke negeri Habasyah sebuah negeri yang asing bagi
mereka, terletak di seberang benua Asia yaitu benua Afrika. Dialah Raja
Agung An-Najasyi yang menjadikan keadilan dan kesejahteraan sebagai
simbol pemerintahannya. Sehingga kaum muslimin yang berhijrah ke
Habasyah mendapatkan suaka politik yang luar biasa, berbanding seratus
delapan puluh derajat daripada di Makah.
Sebelum kita lanjutkan
kisah yang hampir terlupakan dalam kabut sejarah ini, ada baiknya kita
menelisik lebih dalam siapa pria ini, bagaimana keluarganya, apa saja
peristiwa yang kemudian membentuk ketangguhan dan ketegarannya dalam
prinsip yang diyakininya?.
Dia bernama Ashamah Ibn Abjar,
ayahnya adalah seorang raja di negeri Habasyah, sementara dia tidak
memiliki anak selain Ashamah ibn Abjar. Tak lama kemudian angin
kebusukan bertiup dari elit negara yang ingin menyingkirkan sang raja.
Pada akhirnya mereka membunuhnya, dan kerajaan jatuh ke tangan saudara
laki-laki nya. Kemudian Ashamah diasuh oleh pamannya, mulai terlihat
darinya sifat-sifat kecerdasan, ketegaran, kepiawaian dalam berdialog,
dan kepribadian yang tangguh, sehingga semua hal itu menyita perhatian
pamannya.
Kemudian hawa tak sedap mulai dihembuskan oleh syaitan kepada para elit kerajaan, mereka berkata; “demi
Allah, kita khawatir kalau seandainya anak muda ini, akan mewarisi
tahta kerajaan, niscaya dia pasti akan menuntut balas atas kematian
ayahnya. Lalu ia akan membunuh kita semua”.
Kemudian mereka
datang kepada sang raja mengadukan keresahan dan kegundahan, mereka
belum tenang kalau belum membunuh atau mengusirnya dari wilayah
kerajaan. Sang raja berkata kepada mereka “kalian adalah seburuk-buruk kaum, dan sekarang kalian minta aku membunuhnya, demi Allah tidak akan terjadi hal demikian”
kemudian mereka kembali membujuk sang raja demi menghilangkan rasa was-was dan kekhawatiran mereka, “kalau begitu kita usir saja dia jauh dari negeri kita”, kemudian sang raja terpaksa mengikuti kemauan mereka.
Demikian
sunnatullah berlaku kepada orang zhalim, hidupnya selalu saja dipenuhi
dengan derita dan kekhawatiran, setelah satu hari atau beberapa hari
kepergian Ashamah dari negerinya, langit seolah-olah marah dan mengamuk
kepada mereka dan bumi pun seakan-akan berguncang hebat, dikarenakan
kematian sang raja yang tidak lain adalah paman Ashamah Ibn Abjar. Para
elit kerajaan berusaha mencari pengganti dari anak-anaknya yang
berjumlah 12 orang namun tak seorang pun dari mereka yang pantas, layak
dan siap menggantikan tahta kerajaan. Sehingga kesulitan dan kecemasan
akan kondisi pemerintahan membuat mereka khawatir akan serangan
negeri-negeri tetangga.
Kemudian salah seorang dari mereka berkata “demi
Allah tidak stabil negeri ini tanpa dipimpin oleh pemuda yang dulu
telah kalian usir, jika kalian benar-benar peduli dengan nasib negeri
ini, maka cari dan temukan dia kembali”.
Mereka para petinggi
kerajaan pun mencari pemuda tersebut, untuk diletakkan mahkota kerajaan
kepadanya, dan mereka memanggilnya dengan “An-Najasy”, raja muda ini pun
memimpin negerinya dengan ilmu dan hikmah sehingga kondisi kerajaan
kembali stabil dan tercipta keamanan dan kesejahteraan bagi rakyat
Sumber: dakwatuna.com
Wednesday, May 14, 2014
Home »
Artikel Islami
,
Kisah dan cerita
,
kisah islami
,
kisah para sahabat
,
Nasehat
,
Sejarah Islam
» Subhanallah " Cahaya itu Berasal Dari Makamnya "
Subhanallah " Cahaya itu Berasal Dari Makamnya "
informasibogorbarat | Wednesday, May 14, 2014
By
informasibogorbarat
di
May 14, 2014
No comments:
Post a Comment
Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter